Lama nian saya tdak menengok kebun saya di internet yang satu ini…. Pa Kabar??
Apa yang akan lakukan untuk beradaptasi di lingkungan baru? saya yakin ada banyak jawaban ketika anda ditanya seperti itu… salahsatunya adalah wait and see untuk mengamati situasi.. Anak saya Oktar cenderung untuk seperti itu. Sewaktu berada di lingkungan baru, seperti TKnya yang baru di Karanganyar ini ( TK Al Hadi ) maka dia akan mengawasi dulu.. kemudian setelah merasa nyaman maka dia bisa membaur dengan teman yang lain.
Menurut tiori yang saya terima dulu, semakin asing sebuah situasi maka personal space kita akan semakin membesar. Do you know personal space? personal space is an imagery surrounding yang melingkupi seluruh tubuh kita yang akan memberikan rasa nyaman. dia bisa berlebar sejarak sejengkal ( ketika kalian merasa nyaman ) atau sampai 1 meter ( ketika kalian merasa insecure ).
Lha, dengan adanya konsep personal space tadi maka saya merasakan bahwa pada waktu ini saya mempunyai personal space yang sangaat panjang mengingat saya baru sekali berada disini.. Well, saat ini saya memimpin sebuah divisi yang berisi hampir 170 orang yang tersebar di 5 plant dengan seabreg konsep dan planning untuk mengubah wajah HRD di perusahaan saya yang konon katanya perusahaan jamu terkemuka di Indonesia.
Dengan orang-orang baru yang saya masih asing dengan pribadi dan kapabilitasnya, maka saya maju tak gentar menjalankan konsep saya. Walau saat ini, detik ini, saya merasa stuck dengan progress kerja kami dan saya merasa personal space menjadi sedemikian lebar… wah.. wah.. wah… bahaya ini… sampai-sampai di status YM saya tulis : so lonely..so lonely for you..( ini judul lagunya Loudness, rock band dari Jepang tahun ’70 an ).
Dan ketika saya pertama kali ngasi briefing pada seluruh staf saya pada mid Juli lalu bahwa akan ada perubahan besar dalam cara bekerja ternyata mendapat tanggapan beragam. DI brifing itu saya ceritakan bagaimana tahapan yang akan dilalui oleh para karyawan ketika ada perubahan yaitu SARAH.. Kalian tau SARAH? yaa, si cantik ini saya ambil disebuah website HR tentang reaksi tentang perubahan yaitu yaitu (S)hock, (A)ngry, (R)esistent, (A)ccept, (H)ope… hehehe akhirnya kami sedang dalam situasi Shock dan angry disini..
Bentuk shock dan angry untuk diperusahaan kami ternyata dikeluarkan dalam bentuk marah sebenar2nya…ini yg membuat saya kaget.. Sopan-santun apakah sudah ditinggalkan di sebuah daerah yang konon menjunjung tinggi etika? saya hanya tertegun2 saat ini..
Tetapi saya tidak boleh kalah sebelum berperang. Beberapa minggu lagi akan ada perubahan yang akan membuat tambah lebih shock dan angry lagi kayaknya ( walaupun saya bilang bahwa hal ini biasa saja menurut saya ). Setetlah saya amati ternyata memang kami ini harus dikagetkan dengan perubahan yang drastis agar yang konon katanya perusahaan terkemuka di Indonesia tidak terlena. Perubahan ini akan dimulai dengan revitalisasi struktur organisasi HRD yang konon menjadi dapur penggodokan human resources-nya.
Kemudian akan saya lanjutkan dengan penempatan2 pejabat yang menurut saya punya kompetensi yg bisa sedikit diandalkan untuk mengelola. Saat ini saya sedang menyusun KPI untuk jabatan-jabatan itu dan nanti dalam brifing HRD mendatang akan saya sharingkan dengan anak buah tentang ukuran-ukurannya.
Lha Perubahan yang sangat drastis adalah ketika meletakkan pejabat dalam struktur jabatan tadi… Saya masih membayangkan bagaimana saya masih berkalut -kalut pikirannya ketika harus melay-off satu atau dua bekas staff saya. Ini adalah hal yang sama sekali baru bagi perusahaan kami bahwa lay off akan dilakukan ketika orang tidak perform lagi..
Saya yakin bahwa sekarang ini juga beberapa staf saya merasa insecure dengan posisi mereka mengingat selama ini mereka tidak atau kurang memberikan kontribusi bagi perusahaan. dan sikap itu ternyata masih juga dibawa ketika saya bergabung dengan perusahaan ini. Beberapa kali saya mengajak ybs untuk berjibaku kepada perusahaan tapi ybs sudah menolaknya dengan alasan sudah malas dan capek.. Yah, apa boleh buat, saya terpaksa tidak meletakkan nama beliua di struktur baru dan imbasnya adalah lay off..
Membayangkan lay off pada jaman susah kayak gini sudah membuat perut saya mual… saya pernah mengalami lay off dan itu benar-benar menghentak seluruh urat nadi di dalam tubuh. Dan membayangkan harus melakukan lagi kepada orang lain di masa sulit sekarang ini…hfff.. anda bisa membayangkan…..
Tapi the worst thing is the lay off must be done for further step of change.. hopo tumon??? saya berpikir dengan lay off ini struktur dan proses HRD akan berjalan dan akan menjadi cara pembelajaran yang powerfull bagi karyawan lain bahwa kalau you tidak perform, maka you harus belajar lagi, dan kalau masih tidak perform, maka you akan dilay off..
Masih ada beberapa tahapan yang harus saya selesaikan etika selesai merevitalisasi dan strukturisasi HRD.. dan harapan saya adalah ini saatnya memenuhi harapan bahwa saya pengen mewujudkan HR excellence disini…
Bareng Bob Marley, setelah Jumatan
Karanganyar Awal Sept 2010