Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Maret, 2010

SPT 2010

Sampai hari ini saya belum menyerahkan isian SPT ke kantor pajak. Rencananya Sabtu kemarin dimasukin ke dropbox di mall cimahi tetapi, karena liburan ini cukup banyak kerjaan domestik yang musti dikerjain jadi lupa lagi.

Tetapi saya ndak akan masuk grup fesbuk yang nolak mbayar pajak itu. Sebab secara riil kita SUDAH MBAYAR PAJAK. Coba kalau anda makan di restoran, atau nginep di hotel yang agak bagusan, anak lairan trus mbikin akte, terus belanja, erus semuanya sydah dipotong ama PPNlah, PPH dsb.. kecuali makan di AMIGOS pasti gak mbayar pajak. ( AMIGOS=Agak Minggir Got Sedikit ).

Okelah selasa saya rencana cuti untuk antar sikecil vaksin DPT, trus saya mau mampir ke dropbox dan terus mau ngurus KTA saya yang DITAHAN OLEH NISP.. whatta day….

Read Full Post »

Selain sebagai HRD Manager, saya juga mendapat amanah dari boss untuk menjadi maintenance manager. Jadi saya mengepalai 2 departemen. Pengalaman saya sebelumnya memang berkecimpung juga di maintenance tetapi lebih spesifik untuk maintenance building, utility maupun vehicle. Di perusahaan ini saya belajar banyak mengelola maintenance mesin-mesin produksi, water system, mechanical dan electrical dan semua hal yang berhubungan dengan maintenance

.Berhubung saya dengan background spikologi, tentu menjadi kedodoran diawal karena ketika meeting dengan pada maintenance staff lebih banyak bicara masalah teknis dan banyak istilah-istilah yang membuat saya mengeryitkan dahi.

Selain itu mereka juga punya standar yang digambarkan dengan angka-angka yang unik. ( contohnya : wah pressure PW ada di 7.6, harus flushing sekarang untuk dapat kadar 24.7( ???). Kadang juga : di as build drawing seharusnya precast ini dapat tahan dalam tekanan besar, tetapi ternyata coatingnya pada lepas2… yok opo iku? )

 Betapa  terheran-heran pertama kalinya saya melihat mereka ngomong. Karena pengalaman saya di bagunan adalah duluu ketika saya jadi mandor bangunan madrasah ibu saya di Jogja dan ketika renvasi rumah saya di cimahi. 

Akhirnya saya mencoba untuk belajar teknis dan teknik maintenance. Tetapi ya namanya manager kan gengsi juga untuk kalah pandai sama anak buahnya, saya mencoba untuk membuatkan sistem maintenance baik preventive maupun curativenya dari bahan-bahan yang saya dapat dari pabrik saya terdahulu maupun dari internet.

Lha, ketika ngomong sistem, saya jadi fit-in karena memang jagonya..hehehe tidak ding…. The point is, dengan sistem maintenance ini saya bisa mainkan PDCA maintenance pada seluruh kegiatan  maintenance di pabrik saya sambil sedikit2 saya nyuri ilmu teknik dari staf2 saya yang memang lulusan STM dan sekolah teknik itu. Dan yang penting, pak adam keliatan agak pinter hehehe..

Ketika berbicara maintenance, ternyata kita tidak boleh main-main terutama ketika berhadapan dengan mesin produksi. Daily check, jadwal overhaul, database sparepart, list consumables, skill inventory SDM harus dipegang erat2 ( biar kagak meletus :))

Karena kami baru relokasi, yang namanya maintenance itu wadhuhh.. kaya semut hitam atau tawon gung sibuknya… Setting mesin belum kelar musti adjust setelan botol. setengah selesai, eh.. fire alarm ngetrip sehingga seisi pabrik bubar tunggang langgang.. setelah dicek ada false alarm…

Belum selesai pula, eh ground water tank yang seluas setengah kolam ciawitali ( didalam tanah pula..) kemasukan kadal ( masyaallah..) sehingga harus dikuras, dibersihin dan flushing lagi… Belum lagi ducting dan exhaust fan yang kalo tidak ditepuk2, minta perhatian dengan batuk2 ngadat…

Ditambah lagi genset dan kompressor yang harus rutin dipanasi dan dikasih minum solar ( kami beli solarnya resmi pake DO dari pertamina loh…). Pokoknya tidak boleh main-main. Tidak boleh ada alasan SDMnya kurang atau tidak masu. Daily check harus jalan, sebab kalau enggak… hayo bayar… mesin ngadat, kompressor mati, exhaust jebol… matilah kita tinggal nunggu disemprot boss yang ngantor di Bandung sana.

Mulai minggu depan saya akan ngajak supervisor maintenance untuk diskusi dan mulai njalanin preventive maintenance. Ini hal yang kurang berjalan di perusahaan saya.

Bismillaahirrahmaanirraahim

Read Full Post »

in the morning

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya bahwa saya kedapatan menjadi juru kunci pabrik sehingga saya sudah berada di pabrik 1 jam lebih awal daripada semua orang ( kecuali satpam ).

Saya mau menuliskan hal-hal yang saya anggap menyenangkan ketika pagi-pagi sudah sampai kantor. Oh ya.. saya sanat menyukai kondisi ketika pabrik masih kosong, ketika mesin mesin belum bergerak, ketika belum ada dering telepon.. saya menyukai keheningan suasana ketika ruangan masih kosong dan sambil berjalan dijajaran mesin, saya “membangunkan” mesin -mesin itu.

Saya bermetafora bahwa mesin itu adalah mempunyai jiwa yang musti saya bangunkan untuk mulai bekerja. Dan ketika anak2 cleaning service sudah mulai masuk, ada perasaan puas telah membangunkan para mesin.

Dan hari ini pun dimulai lagi seperti kemarin…

Read Full Post »

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa saya sekarang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Rancaekek di perbatasan Sumedang – Bandung yang kebetulan harus ngurusi rekrutmen karyawan.

Homo homini lupus berarti manusia akan menjadi srigala bagi manusia lain. Jauh hari Plato ( kalau tidak salah ) sudah mengingatkan adanya sifat dasar manusia yang akan menjadi srigala bagi manusia lain.

Saya akan bercerita sebuah fenomena yang biasa terjadi di daerah kami dan saya yakin bahwa di kurikulum ilmu rekrutmen manapun tidak pernah diajarkan.

Sudah menjadi konvensi bahwa apabila sebuah pabrik di daerah industri membutuhkan operator ( biasanya lulusan SMP atau SMA ) pasti akan mengambil tenaga kerja dari wilayah setempat. Pertimbangannya adalah kemudahan proses maupun adanya tekanan dari penguasa wilayah ( kades, preman, LSM, dll) .

Di daerah kami ini terkenal dengan praktek percaloan tenaga kerja khususnya level operator. Setiap operator yang akan bekerja selalu dikenakan biaya baik oleh preman, maupun aparat pemerintah. Tarif yang berlaku adalah 2 juta s.d. 2.5 juta untuk perempuan dan 3.5 – 4.5 juta untuk laki-laki.

Saya cuma bisa mengelus dada ketika mendengar informasi bahwa naker yang barusan saya rekrut dimintai uang oleh ……..( censored) sebesar Rp. 3.000.000,-. Jumlah itu sangat besar bagi mereka yang mendapat upah UMK sebesar 1.058.000 perbulan. Padahal ketika saya merencanakan rekrutmen, saya sudah berkoordinasi resmi dengan aparat pemerintah setempat dan berharap langkah saya tersebut dapat menghilangkan praktek percaloan. Ternyata langkah saya ini bagai menabur garam di tengah laut. Praktek percaloan tidak dapat dihilangkan dan sudah tidak ada bedanya antara preman, calo maupun aparat berseragam.  Terlalu skeptis… well, that what i’ve met in here.

Yang berseragam, menjadi calo dengan alasan mereka perlu suntikan dana untuk membuat kantor baru, membuat MUSHOLLA baru, renovasi ruang tamu komandan, dll… wallahu ‘allam bissawaab. Sama saja, mereka akan membebankan biaya sejumlah X rupiah kepada calon karyawan. Kemudian, mereka akan mengejar para HRDers untuk dapat memasukkan titipannya. Biasanya mereka akan lebih sopan dalam “mengejar” para HRDers.. 

Kalau sudah dicaloin oleh preman, yang terjadi adalah para HRDers dipaksa untuk menerima calon karyawan tersebut dengan ancaman psikis atau fisik. Ini yang akan membaut proses seleksi akan terintervensi. Mereka terbiasa untuk menghadang pada HRDers baik ketika di kantor maupun dalam perjalanan. Sehingga perjalanan pulang pergi HRDers bisa menjadi perjalanan yang menegangkan… ( tapi asyik loh..)  

 Praktek percaloan ini tumbuh subur di seluruh kawasan industri karena tidak adanya satu sistem rekrutmen terpadu yang melibatkan perusahaan, pengelola kawasan, aparat pemerintah dan aparat keamanan. Coba kalau semua dipadukan sedemikian rupa tanpa ada vested interest pribadi, isyaallah pengangguran di wilayah kami dapat teratasi.

Saya berandai-andai kalau depnaker dan dinsos ( masih adakah? ) mau membuka mata untuk melihat fenomena ini ( terlalu jauh kayaknya, lha wong pak mentri mau direshuffle gitu ya? ) mungkin masalah calo tenaga kerja ini bisa teratasi.

Mungkin kelihatannya simpel, cuma calo tenaga kerja. Tetapi kalau kita berpikir lebih jauh, sebenarnya ini adalah sebuah kacamata untuk melihat dunia pertenagakerjaan Indonesia. Unskilled worker, Premanisme, Ketidakpedulian pemerintah, dan sebagainya. Akhirnya yang terhuyung-huyung menghadapi gempuran tersebut adalah para HRDers di wilayah industri dan akhirnya pula perusahaan tidak punya daya saing karena tenaga kerjanya pada memble dan etos kerja tidak bagus.

Read Full Post »

Senin pagi ini

Pagi ini dimulai dengan nyegat bis explorer jurusan cimahi – Jatinangor. Saya biasa berangkat jam 6 pagi karena kedapatan mbawa kunci pabrik 🙂 jadi kalau telat, karyawan akan keleleran di luar pabrik.

Fenomena yang saya temui adalah seperti ini :

Sudah sekitar 10 tahun saya tidak memakai kendaraan umum kalau ngantor, pertimbangan saya naik bis adalah saya bisa agak nyantai daripada saya nyetir mobil sendiri ( jauh lho, baros-cileunyi pp itu ..). Dan kalau naik bis, ongkosnya lebih murah hehehe.. dan membantu dunia mengurangi emisi karbon, dan membantu menyelamatkan ozon..lho kok malah terlalu jauh..

kembali ke numpak bis tadi..

Kalau saya berangkat jam 6 pagi, bis masih lowong dan beberapa kursi masih kosong. bahkan sampai pintu tol baros pun beberapa kursi masih kosong. Tetapi kalau jam 6.30, wah sudah penuh itu bis sampai pada berdiri.. beberapa kali saya ikut bis jam 6.30 tapi seringnya yang jam 6 pagi.

Yang saya suka ngungun dan tertegun adalah ketidakpedulian pada mas-mas dan mbak-mbak mahasiswa(keliatannya ) yang dengan cueknya tetap duduk sementara banyak bapak2 dan ibu2 yang sepuh2 berdiri.. Mas2 dan mbak2 tersebut seger2 dan tidak sedkit mbak2nya pakai jilbab. Yang saya tau kalau udah pakai jilbab kan pemahaman agamanya lebih baik to? artinya tau bahwa beribadah itu selain ibadah mahdhah ada juga ibadah sosial …

Duluu, jaman saya sekolah ada pelajaran PMP dan budi pekerti yang mengajarkan hal-hal seperti itu. emosional dan social quotient katanya sekarang ya.. dan banyak orang bilang Indonesia itu adalah comunity oriented. Tetapi fenomena setiap pagi didepan saya ternyata berbanding terbalik dengan anggapan umum tadi. Kita cenderung individual oriented sekarang ini…

Alhamdulillah beberapa kali kesempatan saya memberikan kursi saya ke ibu2 atau abapak2 yang lebih sepuh biar mereka bisa duduk. Kalaupun ini dianggap sebagai ibadah semoga dapat dicatat Gusti Allah. Tetapi hal yang paling saya tekankan adalah saya memberikan contoh kepada mas2 dan mbak2 mahasiswa yang seger buger, cantik ngganteng untuk dapat sedikit berbagi dan empati kepada orang lain. Kalian ini penerus bangsa Indonesia, kalau dari sekarang empatinya sudah hilang, njur dadi opo negarane dhewe sesuk iki..?

Walah saya kok jadi pesimistik dan terlalu ngoyoworo ( terlalu jauh analoginya ).. tetapi yang memamng kita hadapi saat ini adalah perubahan orientasi dari community menjadi individual.

Semoga saya masih dapat memberikan kursi saya kepada orang lain dan mbak2 dan mas2 mahasiswa dapat sedikit berempati menyontoh saya memberi kursi. Insyaallah kalian tambah pinter karena didoakan orang yang kalian beri kursi….

Kembali saya ke meja kerja dan laptop untuk ngurusi karyawan…

Read Full Post »

Tulisan Pertama

Bismillaahirrahmaanirraahim..
Pagi ini saya memulai membuat sebuah blog. Sudah jauh-jauh hari saya ingin bisa menulis tetapi tidak terlalu percaya diri.
Dulu waktu jaman kuliah di UGM sekitar tahun 96an, ( saya tingkat dua waktu itu) seorang rekan penulis (beneran ) pernah mengomentari tulisan saya. Dia bilang: “Adam, kamu menulisnya kok kering rasanya. Analoginya seperti ini : kamu pengen cerita tentang enaknya makan mangga. Kamu cuman nulis : saya makan mangga, rasanya enak..
Sementara, pembaca menginginkan kamu bercerita seperti apa rasanya, ada manisnya, ada masamnya terus ada seratnya, terus ada sedikit tulisan bagaimana sensasi mengupasnya…..dsb..”.
Yap, saya memang terlalu to the point dalam menulis ( bahkan tercermin dalam surat/memo2/pengumuman yang saya buat buat pekerjaan saya di kantor.
Semoga dengan blog ini saya dapat belajar untuk membagi sensasi yang ada dalam pikiran saya kepada semua pembaca.

Read Full Post »

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Read Full Post »