Selain sebagai HRD Manager, saya juga mendapat amanah dari boss untuk menjadi maintenance manager. Jadi saya mengepalai 2 departemen. Pengalaman saya sebelumnya memang berkecimpung juga di maintenance tetapi lebih spesifik untuk maintenance building, utility maupun vehicle. Di perusahaan ini saya belajar banyak mengelola maintenance mesin-mesin produksi, water system, mechanical dan electrical dan semua hal yang berhubungan dengan maintenance
.Berhubung saya dengan background spikologi, tentu menjadi kedodoran diawal karena ketika meeting dengan pada maintenance staff lebih banyak bicara masalah teknis dan banyak istilah-istilah yang membuat saya mengeryitkan dahi.
Selain itu mereka juga punya standar yang digambarkan dengan angka-angka yang unik. ( contohnya : wah pressure PW ada di 7.6, harus flushing sekarang untuk dapat kadar 24.7( ???). Kadang juga : di as build drawing seharusnya precast ini dapat tahan dalam tekanan besar, tetapi ternyata coatingnya pada lepas2… yok opo iku? )
Betapa terheran-heran pertama kalinya saya melihat mereka ngomong. Karena pengalaman saya di bagunan adalah duluu ketika saya jadi mandor bangunan madrasah ibu saya di Jogja dan ketika renvasi rumah saya di cimahi.
Akhirnya saya mencoba untuk belajar teknis dan teknik maintenance. Tetapi ya namanya manager kan gengsi juga untuk kalah pandai sama anak buahnya, saya mencoba untuk membuatkan sistem maintenance baik preventive maupun curativenya dari bahan-bahan yang saya dapat dari pabrik saya terdahulu maupun dari internet.
Lha, ketika ngomong sistem, saya jadi fit-in karena memang jagonya..hehehe tidak ding…. The point is, dengan sistem maintenance ini saya bisa mainkan PDCA maintenance pada seluruh kegiatan maintenance di pabrik saya sambil sedikit2 saya nyuri ilmu teknik dari staf2 saya yang memang lulusan STM dan sekolah teknik itu. Dan yang penting, pak adam keliatan agak pinter hehehe..
Ketika berbicara maintenance, ternyata kita tidak boleh main-main terutama ketika berhadapan dengan mesin produksi. Daily check, jadwal overhaul, database sparepart, list consumables, skill inventory SDM harus dipegang erat2 ( biar kagak meletus :))
Karena kami baru relokasi, yang namanya maintenance itu wadhuhh.. kaya semut hitam atau tawon gung sibuknya… Setting mesin belum kelar musti adjust setelan botol. setengah selesai, eh.. fire alarm ngetrip sehingga seisi pabrik bubar tunggang langgang.. setelah dicek ada false alarm…
Belum selesai pula, eh ground water tank yang seluas setengah kolam ciawitali ( didalam tanah pula..) kemasukan kadal ( masyaallah..) sehingga harus dikuras, dibersihin dan flushing lagi… Belum lagi ducting dan exhaust fan yang kalo tidak ditepuk2, minta perhatian dengan batuk2 ngadat…
Ditambah lagi genset dan kompressor yang harus rutin dipanasi dan dikasih minum solar ( kami beli solarnya resmi pake DO dari pertamina loh…). Pokoknya tidak boleh main-main. Tidak boleh ada alasan SDMnya kurang atau tidak masu. Daily check harus jalan, sebab kalau enggak… hayo bayar… mesin ngadat, kompressor mati, exhaust jebol… matilah kita tinggal nunggu disemprot boss yang ngantor di Bandung sana.
Mulai minggu depan saya akan ngajak supervisor maintenance untuk diskusi dan mulai njalanin preventive maintenance. Ini hal yang kurang berjalan di perusahaan saya.
Bismillaahirrahmaanirraahim
Read Full Post »