Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Oktober, 2011

Kalau kata diatas terjadi di sebuah pabrik, anda semua akan mengetahui apa yang bakal terjadi.

Saya akan bercerita :

Tempat kami bekerja adalah sebuah industri farmasi herbal no 3 terbesar di Indonesia. Penetrasi produk kami selain tersebar dari Sabang sampai Sulawesi, kami sudah merambah ke beberapa negara Asia dan Afrika . Pokoknya. dimana ada orang Indonesia/TKI disitulah kami ada :).
Berkaitan dengan keinginan untuk dapat menyuplai konsumen secara teratur, maka kami melakukan perencanaan seperti layaknya perusahaan-perusahaan besar lainnya, dimana dimulai dari sales forecast, lalu dicascade ke production forecast, lalu turun ke kami untuk dideploy jadi HR forecast dst…
Karena kami adalah perusahaan farmasi herbal yang mengandalkan 95% bahan baku alami maka beberapa kali kami mengalami shortage bahan baku yang sangat rawan.
Di pertengahan tahun 2010 kami mengalami shortage salah satu rempah-rempah yang biasanya dijumpai di pasar2 dengan mudah. Karena musim hujan yang berkepanjangan, maka hampir seluruh petani rempah tersebut mengalami gagal panen. Akibatnya harga melonjak dari sekitar Rp26ribu per kilo menjadi hampir Rp 95ribu perkilo….! Itupun rempah tersebut masih sulit ditemukan di pasaran. Supplier kami yang sangat berpengalaman dan berpengaruh di dunia rempa-rempahpun sampai angkat tangan.
Kejadian mahalnya rempah jenis itu masih kami rasakan sampai hari ini. Ya, hari ini… harga memang sudah turun di Rp 82ribu per kilo, tetapi barangnya pun masih susah didapat..
Hari ini kami mendapat masalah lagi bahwa salahsatu komponen perisa tidak dapat dipenuhi oleh supplier.. sementara supplier itu adalah satu-satunya yang kami punyai..

Sebagai HR person di manufaktur, kita tidak boleh berdiam diri ketika ada masalah seperti diatas. Kami selama ini telah terlatih untuk bermain akrobat untuk menghadapi masalah-masalah seperti diatas. Kalau terjadi shortage, maka Plant Manager, PPIC Manager dan HRD Manager biasanya bertemu untuk berdiskusi mau dibawa kemana hubungan kita…lho?. Maksudnya mau seperti apa treatmentnya.
Opsi yang timbul biasanya adalah :
1. Reformulasi bahan sehingga bahan yang tersisa bisa dipakai lebih lama waktunya.
2. Karyawan dirumahkan ( basa jawa : Oglangan ) karyawan diliburkan sampai masalah shortage teratasi.
3. Pengaturan jam kerja karyawan

Problem yang timbul bila menempuh opsi 1 :
1. Kualitas produk sudah berubah. Ini akan bermasalah baik dari sisi konsumen maupun dari sisi BPPOM. Kita ketahui bersama bahwa setiap bahan yang terkandung dalam obat selalu tertulis di kemasan. So, kita gak bisa seenaknya mengganti kontent. Dan tentu saja konsumen loyal kami akan segera protes karena konsumen kami sangat peka terhadap perubahan formula yang terjadi..
2. Oglangan ( Karyawan dirumahkan sementara )
Kondisi ini secara ekonomis tidak ada penurunan biaya secara signifikan tapi moral karyawan dan image perusahaan akan langsung turun 2 tingkat.. susah sekali untuk menaikkannya. Sehingga opsi ini kami singkirkan dulu jauh2.
3. Sementara untuk saat ini, kami menilai bahwa mengatur jam kerja karyawan menjadi cukup menarik.
Selama ini karyawan kami bekerja 3 shift non stop. Dengan adanya shortage tadi, kita simulasikan menjadi 2 shift saja dan hasilnya cukup melegakan. Pekerjaan yang seharusnya habis sampai 2 hari kedepan oleh 3 shif, bisa menjadi agak panjang sekitar 4 hari oleh 2 shift. Ini sedikit memberikan nafas lega kepada kami semua.
Kemudian kami mulai juga berencana akrobat agar karyawan yang nganggur / iddle dapat dipekerjakan di bagian2 lain. Bahkan ide yang paling aneh saya dengar adalah karyawan akan dipekrjakan untuk membersihkan pabrik lama kami yang memang sudah tidak dipakai.
Anyway, usulan dari para “brother in arms” saya sangat saya hargai dan hormati karena semua mempunyai tujuan agar tidak terjadi demoralisasi karyawan.
Apakah problem akibat shortage terselesaikan? masalah HR tadi baru sebagian kecil. Bagian utama yang terkena adalah departemen sales akan kehilangan potensi omset yang sangaat besar. dan ini adalah problem utama kami… Kemana kemana kemana…omsetku kemana….?? begitulah nyanyian orang-orang sales.
Kejadian ini memberikan gambaran penuh kepada saya bahwa dalam dunia bisnis, supply chain management merupakan titik krusial yang perlu dipantau secara seksama.
Kami berharap kami bisa keluar dari masalah ini dengan hasil optimal… semoga….

Read Full Post »