Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Mei, 2010

Exodus, movement of Jah people

Exodus, movement of Jah people, oh yeah
Open your eyes and let me tell you this
Men and people will fight ya down (Tell me why?)
when ya see Jah light
Let me tell you, if you’re not wrong (Then why?)
ev’rything is alright
So we gonna walk, alright, through the roads of creation
We’re the generation (Tell me why)
trod through great tribulation
Exodus, movement of Jah people Exodus, movement of Jah people
Open your eyes and look within
Are you satisfied with the life you’re living?
We know where we’re going; we know where we’re from
We’re leaving Babylon, we’re going to our fatherland
Exodus, movement of Jah people (Movement of Jah people)
Send us another Brother Moses gonna cross the Red Sea
(Movement of Jah people)
Send us another Brother Moses gonna cross the Red Sea
Exodus, movement of Jah people Exodus,
Exodus, Exodus, Exodus, Exodus, Exodus,
Exodus, Exodus Move! Move! Move! Move! Move! Move!
Jah come to break down ‘pression,
rule equality Wipe away transgression,
set the captives free

Ini adalah lirik dari another chant from Bob Marley yang menurut saya syairnya sangat religius. Orang jamaica menyebut Tuhan atau Jesus adalah Jah. Mungkin sedikit dipengaruhi budaya kaum Yahudi ( Jehovah ). Disini disebutkan bahwa semua orang harus berpindah ( exodus ) menuju jalan Tuhan.

Jauh sebelum lagu exodus ini, Nabi Muhammad SAW sudah mengadakan perjalanan hijrah dari Makkah menuju Madinah. Setelah mengalami masa sulit dalam menyiarkan agama Islam, atas perintah Allah maka Nabi Muhammad beserta pengikutnya secara bergelombang pindah dari Makkah menuju Madinah. Kaum muslimin berhijrah untuk tunduk pada perintah Allah dan secara duniawi mereka mencari kehidupan untuk bersyiar Islam dengan lebih baik.

Kalau tidak salah Peter Tosh, dedengkot reggae di Jamaica sana ternyata seorang muslim? Awalnya dia pengikut agama Rastafari seperti pada umumnya para musisi reggae . Dengan perenungan tinggi maka ia mencari root of the truth. Dia mencoba menemukannya lewat Marxisme, lewat Buddha, lewat Katholik, tapi akhirnya dia menemukan ruh Islam yang dia anggap sebagai kebenaran tertinggi. Saya entah pernah membaca dari sebuah buku tentang musik reggae perihal Peter Tosh ini.

Berbicara tentang exodus, insyaallah kami sekeluarga akan mulai tinggal di Solo pada 1 Juli 2010 nanti. Saya akan beribadah  di sebuah perusahaan  di Solo. Dengan berbagai persiapan yang kami lakukan maka kami akan hijrah ke Solo sebagai bentuk niat ibadah kami dan ber birrul walidain. Semoga hijrahnya kami membawa kebaikan baik kami sendiri dan seluruh keluarga besar di Jogjakarta.

Finally…

Exodus, movement of Jah people Exodus,
Exodus, Exodus, Exodus, Exodus, Exodus,
Exodus, Exodus Move! Move! Move! Move! Move! Move!

Sehabis shubuh.

Read Full Post »

Thrill Is Gone – BB King

The thrill is gone
The thrill is gone away
The thrill is gone baby
The thrill is gone away
You know you done me wrong baby
And you’ll be sorry someday

The thrill is gone
It’s gone away from me
The thrill is gone baby
The thrill is gone away from me
Although I’ll still live on
But so lonely I’ll be

The thrill is gone
It’s gone away for good
Oh, the thrill is gone baby
Baby its gone away for good
Someday I know I’ll be over it all baby
Just like I know a man should

You know I’m free, free now baby
I’m free from your spell
I’m free, free now
I’m free from your spell
And now that it’s over
All I can do is wish you well
………………………………………………………..

Bila anda adalah penggemar Blues seperti saya ini ( hehehe… sok keren ) pasti sangat kenal dengan lagus diatas. BB King sukses mendaur ulang lagu itu di tahun 70. Sebenarnya ini adalah lagunya Rick Dannel dan Roy Hawkins yang dibuat tahun 1951. Tapi Riley B King ” the king of blues”lah yang menjadikan lagu the thrill is gone ini menjadi bernyawa.

Lahir di Tenesse Missisipi 16 September 1925. He was nobody just ordinary farmer boy. tahun 43 dia meninggalkan Tenesse untuk menjadi supir traktor plus nyambi jadi peyiar radio. Disitulah dia dapat nama BB didepan namanya yang berarti singkatan dari Bealee street blues.

Singkat cerita adalah suatu turning point karir yang sangat revolusioner dari seorang petani menjadi raja musik blues yang diagung2kan oleh seluruh musisi blues sampai sekarang ini.

Berbicara Reggae, mungkin di sebelah utara bumi sana di Jamaica, Robert Nesta Marley sudah menjadi ruh bagi musisi reggae di seluruh dunia. Macam Burning Spears, Peter Tosh, Bunny wailers pasti jarang sekali anda dengar. Tapi kalo ngomong si MArley, maka semua orang akan kenal dengan ciri khasnya yang rambut gimbal. Orang reggae nyebutnya gaya ‘Dreadlock Rasta”.

Sama dengan BB King, awalnya si robert juga sama sebagai anak petani. Dia tidak punya kesukaan apapun selain main musik, main bola dan hashih ( fly teruus…. ). Tapi dengan totalitasnya bermusik akhirnya dia jadi dewa reggae sak dunia. Bukan cuma ketenaran yang dia dapat, tapi juga nambahin pundi2 dollarnya. Hehehe kalo baca bukunya, temen2 dunia reggae di Jamaica suka nyindir grupnya Marley sebagai mobil BMW. ( Bob Marley and The Waillers ). Di lagunya Marley bercerita tentang kerasnya hidup, poverty, slavery, dll tapi kenyataannya dia nyaman sekali hidupnya.

Seringkali kita melihat seorang tokoh adalah pada saat ini saja. Tidak atau jarang melihat bagaimana perjalanan hidupnya yang sudah dirajut dengan keringat, darah dan air mata. Dan sekarang ini tinggal yang mengkilap dan berkilau saja yang tampak di depan mata kita. Dan menurut saya sah-sah saja kalau dari semua “hero” tadi menikmati apa yang sudah diusahakan selama puluhan tahun untuk sedikit menyenangkan diri.

Menjadi menarik untuk dipelajari dan diamati bagaimana “kepatuhan” mereka untuk tetap berada di jalur hidup yang mereka yakini. Disini, kalau kita berbicara kompetensi pasti ( kelihatannya ) mereka mempunyai taraf kompetensi yang tinggi skornya. Saya pernah denger bahwa Yngwie Malmsteen si raja gitar itu setiap hari berlatih minimal 16 jam!!. Hopo tumon, main gitar sehari 16 jam??? kalau bukan karena kompetensi yang tinggi, tak mungkinlah tercipta repertoir seperti : brother, eclipse, save our love, judas, dll…

Terus menurut saya, juga dibutuhkan banyak sacrifice untuk menjadi yang terbaik. Kalo BB King, MArley, Gugun dan sebagainya pada awal pasti dipandang sebelah mata oleh calon mertuwa. Tapi mereka mau dipandang sebelah mata ( yang disitulah letak sacrifice-nya ) untuk terus berkiprah di jalur musik. Kalau konteks kita saat ini mungkin sacrificenya adalah mau untuk terus belajar walo badan capek, banyak membaca walo buku pinjeman ( uangnya kepake buat beli beras dan kreditan mobil ), mau terpisah dengan keluarga ( ketemu cuman sabtu minggu ) dan sebagainya. But this is the little part from habits to greatness…

Selain itu mereka juga disiplin untuk selalu mengabdikan diri pada seni ( jalan hidup ) yang sudah mereka ambil. MAs covey sudah menyarikan masalah disiplin ini untuk  menjadi yang terbaik.Disiplin bukan sekedar tataran konsep atau yang diomongkan. Disiplin means nglakoni. Nglakoni means operasionalisasi. Sampe mas Covey ngomong ( ini saya sadur bebas ) bahwa Masih jauh lebih baik jika dalam pelaksanaannya bagus atas strategi yang kurang bagus daripada pelaksaan yang jelek atas strategi bagus. Just do it gitu kayaknya… Jadi kita musti disiplin, disiplin dan disiplin.

Masih banyak lagi kayaknya tapi yang terakhir adalah berdoa. Yuup… ini adalah closing kita sebagai mahluk. Mas Maslow juga menetapan kebutuhan self transendence di puncak piramidanya. Dan kalo saya sebagai penyuka Bob marley juga, saya bisa katakan bahwa Bob Marley adalah pribadi yang sangaat religius. Trlihat di lagu2nya macam : Exodus, We”ll be forever loving jah, keep on moving, dan banyak lagi..

But anyway, itu semua adalah pilihan hidup yang sudah Marley, King, Yngwie pilih. Saat ini kita bisa dengan indah mendengarkan goresan jiwa mereka yang dilewatkan pada lagu. Ini tergantung persepsi dan “rasa”. Kalo suka dengan musik mereka pasti kita terhanyut, kalo enggak ya biasa saja. Degus tibus non disputandum kata Aristoteles dulu… Kita tinggal menjalani dengan totalitas, dengan semangat dan ikhlas. Insyaallah semua akan berjalan berirama dengan setiap tarikan nafas kita. Dan tulisan ini menjadi tidak nyambung dengan judulnya. Tapi ndak papa…… just like Gugun Blues Shelter said : I ‘m still holding on…..

Read Full Post »

Beberapa waktu yang lalu saya berbincang dengan sesama teman HR Manager di salah satu perusahaan di Bandung ini..

Teman tersebut bekerja cukup lama disebuah perusahaan yang terbilang maju di daerah Bandung selatan sana. Mereka berbisnis di bidang garment manufaktur yang dieksport ke eropa dan sebagian amerika. Dengan skala bisnis yang seperti itu tadi maka saya cukup berbahagia menemukan calon teman untuk berdiskusi tentang konsep pengembangan SDM yang termodern.. tapi ternyata teman tersebut belum tahu mahluk apa yang bernama talent management.

Akhirnya saya coba bercerita tentang mimpi saya suatu saat tentang penetapan talent management diperusahaan saya saat ini. Walaupun saat ini untuk menuju talent management masih jauuuh, tapi walau tertatih-tatih saya sedang menyiapkan staf HRD saya ( satu2nya, berbackground SH lagee..) untuk mulai timbull couriusitynya pada manajemen SDM yang baik dan benar sesuai EYD..lho??  

Saya mencoba menyederhanakan talent management sebagai berikut :

Menurut teorinya, talent management terdiri dari 4 pillar yang sudah kita lakukan selama ini yaitu : rekrutmen ( yang tepat , benar dan mempertimbangkan what 10 or 15 nexy year.., bisa internal or external recruitment ), terus Learning management ( disini saya dan rekan HR manager tersebut sudah hafal dengan bahasan trening and development, managament trainee program, knowledge management dan sebagainya ), terus dilakukan performance management.. kami2 kenalnya dengan PPK atao PK ( penilaian kinerja karyawan ato penilaian kinerja saja ).. terus yang terakhis,, semua itu dibungkus dengan selimut compensation management.. Kami sudah hapal banget masalah ini lha wong setiap tahun, bisa perang2an dengan serikat pekerja dan manajemen kalo ngurusin kenaikan upah.. tapi yg namanya compensation manajemen lebih kompleks lagi tentunya.. mulai bicara struktur upah, komponen upah, fringe benefit, manajemen bonus, dsb..

Lebih detil lagi, bicara talent management adalah dimulai dengan menentukan Profil kompetensi. Orang2 biasanya nyebut Competency profile biar keren.. Ini adalah sebuah mahluk yang dapat menunjukkan bagaimana sebuah jabatan dapat dilakukan dengan baik dan luarr biasa bila pemegang jabatan mempunyai kompetensi2 tertentu. Contohnya untuk jabatan tukang terima telpon salahsatu kompetensi dasarnya adalah customer service yang tinggi. salesman selain customer service yang tinggi dia harus bagus di impact to others , dan sebagainya.

Kemudian setelah punya kompetensi profile, mulailah dengan merekrut orang2 dengan talent yang kita perlukan untuk 5, 10 dan 15 tahun kedepan. Untuk tau itu, dekat2lah dengan boss untuk mendengar bisikannya mau dibawa kemana dan jadi apa perusahaan anda 5, 10 dan 15 thaun kedepan.  Terus anda akan berangan2, bahwa pabrik ( baca: bisnis ) akan seberapa besar, berapa banyak para future leadernya, dsb.. Mulailah merancang talent pool, yaitu kumpulan orang-orang hebat yang anda pikir mampu untuk menjadi pemimpin2/manager2 baru di kembangan perusahaan anda ( kembangan perusahaan : perusahaan ketika berkembang=EYD kacau).

Setelah anda punya profil kompetensi anda juga bisa mulai masuk di Human asset value mapping.  Menilik bahasa yang “menakutkan” itu sebenarnya ini adalah mahluk yang biasa2 saja. Ingat diagram tentang kategori karyawan di deadwood, horse, dog dan star? lha diagram dari Boston consulting itu ( bener dari Boston consultingkah? ) bisa anda pakai. Hasilnya adalah peta potensi karyawan anda/.. Keliatan mana yang bisa dimasukan dalam talent pool. dipelihara, dibina dan dibinasakan.. wihh..  ini bahasa teman2 personalia disini.. masing masing karyawan akan punya tempat didiagram tersebut.. yang terlupakan biasanya justru orang HRD sendiri.. hehehehe penyakit klasik ini… mau menilai orang tapi malu menilai diri sendiri…

Setelah anda semua tau letak potensi karyawan, orang2nya sudah ada, semua sudah disosialisasi dengan baik, mulailah membuat individual potency dan individual career plan. Disini dipetakan jalan masing2 karyawan yang bagus2 tadi, yang kurang bagus maupun yang deadwood.. inget, mereka semua adalah karyawan anda, jadi jangan pilih kasih.. nanti anda kagak berani jalan sendirian didepan kantor.. takut dikepruk orang…

So, setelah itu semua ada, siapkan replacement chart table.. ini adalah sebuah table yang menunjukkan bagaimana posisi orang2 tadi berada dalam struktur organisasi dimasa mendatang. DIsini anda dapat memberikan warna hijau untuk para karyawan yang siap menenmpati posisi baru dalam waktu 6 bulan, kuning untuk mereka yang siap dalam 7 – 18 bulan dan merah kalo mereka baru siap di atas 2 tahun…

Ingat-ingat, anda harus honest dan be wise dalam urusan replacement chart ini. Jangan mentang2 anaknya cantik dan ganteng, terus anda jadiin warna hijau… janganlah wahai sodaraku.. lho?

Nah, itulah sedikit cerita mengenai talent management yang saya cita2kan dapat dijalankan.. Dan Jangan lupa semua itu dibungskus dengan balanced score card sebagai parameternya. Menurut saya BSC memang bisa jadi dashboard bagi kita untuk melihat progress perusahaan maupun individualnya karena sangat2 kumplit informasinya.

Kembali ke 4 pillar tadi, jangan lupa siapkan training needs analysis yang benar2 sesuai dengan keperluan oraganisasi dan individu.. Pinter2lah melobi boss anda untuk spend more money to train your employee.. jangan ngomong ROTI, pake aja four level analysis kirkpatrick yg level 4, memberikan kontribusi lebih baik bagi pekerjaannya.

Eits jangan lupa terapkan knowledge management.. simplenya anda buatkan lembaran informasi baik benbentuk leaflet, tabloid atau yang murah meriah yaitu portal di jaringan komputer kantor untuk mengupload semua bentuk tacit dan explicit knowledge semua aktifitas dari organisasi maupun individunya. Kalo mau sedikit modal, pakelah e-learning yang baku. Banyak provider e learning yang menyediakan jasa mbuat e learning dengan biaya bisa dinego.

Jangan lupaaa… kompensasi diurusi. You kagak mau kan, setelah karyawan yang bagus2, udah capek dan mahal2 ditrening tiba2 dibajak orang lain? setelah dieksit interview ternyata cuman masalah gaji? nyeri nyeri nyeri moal beunang diubaran.. ( heheheh ini lagu sunda yang seronok teaa… ).. So, ingat semakin tinggi kemampuan orang semakin besar pula ekspektasinya dan semakin besar pula begrootengnya..( aku suka nulis kata begrooteng terinspirasi dari buku Pak Umar Kayam : Mr Rigen dan dan cindhil abangnya ). Jangan anda lupakan itu yah? begrootengnya..

Nyambungin BSC adalah anda masukkan di Penilaian prestasi kerja saja. Helleh, mereka akan tidak berkutik karena sudah masuk ke dalam faktor penilaian prestasi kerja. Jadi selain dapat efisien dan efektif, faktor learning& development juga harus dapat peningkatan. Ini sering lupa lho… Kalo enggak BSCnya gak jadi seimbang doong ( note : 4 pilar BSC : finansial, customer service, internal process dan learning and development )

Jadi demikianlah saya bercerita dengan teman saya sang seorang HR manager tersebut. Simpel sekali kelihatannya, tetapi saya haqqul yagin bahwa pengelolaan real/operasionalisasinya perlu tenaga extra keras dan istiqamah dari Manajemen dan pak HR Manager CS.  Bisalah kalian ambil sertifikasi dari dunamis consulting tentang 4 discipline for Execution ( 4 DXs ). Ini disarikan dari bukunya Om Covey : from Habits to Greatness. Juga belajar ESQ dari mas Ary Ginanjar…..

Majulah pengembangan SDM di jawa barat..

Cibeber, 14 Mei 2010

Read Full Post »