Beberapa waktu yang lalu saya berbincang dengan sesama teman HR Manager di salah satu perusahaan di Bandung ini..
Teman tersebut bekerja cukup lama disebuah perusahaan yang terbilang maju di daerah Bandung selatan sana. Mereka berbisnis di bidang garment manufaktur yang dieksport ke eropa dan sebagian amerika. Dengan skala bisnis yang seperti itu tadi maka saya cukup berbahagia menemukan calon teman untuk berdiskusi tentang konsep pengembangan SDM yang termodern.. tapi ternyata teman tersebut belum tahu mahluk apa yang bernama talent management.
Akhirnya saya coba bercerita tentang mimpi saya suatu saat tentang penetapan talent management diperusahaan saya saat ini. Walaupun saat ini untuk menuju talent management masih jauuuh, tapi walau tertatih-tatih saya sedang menyiapkan staf HRD saya ( satu2nya, berbackground SH lagee..) untuk mulai timbull couriusitynya pada manajemen SDM yang baik dan benar sesuai EYD..lho??
Saya mencoba menyederhanakan talent management sebagai berikut :
Menurut teorinya, talent management terdiri dari 4 pillar yang sudah kita lakukan selama ini yaitu : rekrutmen ( yang tepat , benar dan mempertimbangkan what 10 or 15 nexy year.., bisa internal or external recruitment ), terus Learning management ( disini saya dan rekan HR manager tersebut sudah hafal dengan bahasan trening and development, managament trainee program, knowledge management dan sebagainya ), terus dilakukan performance management.. kami2 kenalnya dengan PPK atao PK ( penilaian kinerja karyawan ato penilaian kinerja saja ).. terus yang terakhis,, semua itu dibungkus dengan selimut compensation management.. Kami sudah hapal banget masalah ini lha wong setiap tahun, bisa perang2an dengan serikat pekerja dan manajemen kalo ngurusin kenaikan upah.. tapi yg namanya compensation manajemen lebih kompleks lagi tentunya.. mulai bicara struktur upah, komponen upah, fringe benefit, manajemen bonus, dsb..
Lebih detil lagi, bicara talent management adalah dimulai dengan menentukan Profil kompetensi. Orang2 biasanya nyebut Competency profile biar keren.. Ini adalah sebuah mahluk yang dapat menunjukkan bagaimana sebuah jabatan dapat dilakukan dengan baik dan luarr biasa bila pemegang jabatan mempunyai kompetensi2 tertentu. Contohnya untuk jabatan tukang terima telpon salahsatu kompetensi dasarnya adalah customer service yang tinggi. salesman selain customer service yang tinggi dia harus bagus di impact to others , dan sebagainya.
Kemudian setelah punya kompetensi profile, mulailah dengan merekrut orang2 dengan talent yang kita perlukan untuk 5, 10 dan 15 tahun kedepan. Untuk tau itu, dekat2lah dengan boss untuk mendengar bisikannya mau dibawa kemana dan jadi apa perusahaan anda 5, 10 dan 15 thaun kedepan. Terus anda akan berangan2, bahwa pabrik ( baca: bisnis ) akan seberapa besar, berapa banyak para future leadernya, dsb.. Mulailah merancang talent pool, yaitu kumpulan orang-orang hebat yang anda pikir mampu untuk menjadi pemimpin2/manager2 baru di kembangan perusahaan anda ( kembangan perusahaan : perusahaan ketika berkembang=EYD kacau).
Setelah anda punya profil kompetensi anda juga bisa mulai masuk di Human asset value mapping. Menilik bahasa yang “menakutkan” itu sebenarnya ini adalah mahluk yang biasa2 saja. Ingat diagram tentang kategori karyawan di deadwood, horse, dog dan star? lha diagram dari Boston consulting itu ( bener dari Boston consultingkah? ) bisa anda pakai. Hasilnya adalah peta potensi karyawan anda/.. Keliatan mana yang bisa dimasukan dalam talent pool. dipelihara, dibina dan dibinasakan.. wihh.. ini bahasa teman2 personalia disini.. masing masing karyawan akan punya tempat didiagram tersebut.. yang terlupakan biasanya justru orang HRD sendiri.. hehehehe penyakit klasik ini… mau menilai orang tapi malu menilai diri sendiri…
Setelah anda semua tau letak potensi karyawan, orang2nya sudah ada, semua sudah disosialisasi dengan baik, mulailah membuat individual potency dan individual career plan. Disini dipetakan jalan masing2 karyawan yang bagus2 tadi, yang kurang bagus maupun yang deadwood.. inget, mereka semua adalah karyawan anda, jadi jangan pilih kasih.. nanti anda kagak berani jalan sendirian didepan kantor.. takut dikepruk orang…
So, setelah itu semua ada, siapkan replacement chart table.. ini adalah sebuah table yang menunjukkan bagaimana posisi orang2 tadi berada dalam struktur organisasi dimasa mendatang. DIsini anda dapat memberikan warna hijau untuk para karyawan yang siap menenmpati posisi baru dalam waktu 6 bulan, kuning untuk mereka yang siap dalam 7 – 18 bulan dan merah kalo mereka baru siap di atas 2 tahun…
Ingat-ingat, anda harus honest dan be wise dalam urusan replacement chart ini. Jangan mentang2 anaknya cantik dan ganteng, terus anda jadiin warna hijau… janganlah wahai sodaraku.. lho?
Nah, itulah sedikit cerita mengenai talent management yang saya cita2kan dapat dijalankan.. Dan Jangan lupa semua itu dibungskus dengan balanced score card sebagai parameternya. Menurut saya BSC memang bisa jadi dashboard bagi kita untuk melihat progress perusahaan maupun individualnya karena sangat2 kumplit informasinya.
Kembali ke 4 pillar tadi, jangan lupa siapkan training needs analysis yang benar2 sesuai dengan keperluan oraganisasi dan individu.. Pinter2lah melobi boss anda untuk spend more money to train your employee.. jangan ngomong ROTI, pake aja four level analysis kirkpatrick yg level 4, memberikan kontribusi lebih baik bagi pekerjaannya.
Eits jangan lupa terapkan knowledge management.. simplenya anda buatkan lembaran informasi baik benbentuk leaflet, tabloid atau yang murah meriah yaitu portal di jaringan komputer kantor untuk mengupload semua bentuk tacit dan explicit knowledge semua aktifitas dari organisasi maupun individunya. Kalo mau sedikit modal, pakelah e-learning yang baku. Banyak provider e learning yang menyediakan jasa mbuat e learning dengan biaya bisa dinego.
Jangan lupaaa… kompensasi diurusi. You kagak mau kan, setelah karyawan yang bagus2, udah capek dan mahal2 ditrening tiba2 dibajak orang lain? setelah dieksit interview ternyata cuman masalah gaji? nyeri nyeri nyeri moal beunang diubaran.. ( heheheh ini lagu sunda yang seronok teaa… ).. So, ingat semakin tinggi kemampuan orang semakin besar pula ekspektasinya dan semakin besar pula begrootengnya..( aku suka nulis kata begrooteng terinspirasi dari buku Pak Umar Kayam : Mr Rigen dan dan cindhil abangnya ). Jangan anda lupakan itu yah? begrootengnya..
Nyambungin BSC adalah anda masukkan di Penilaian prestasi kerja saja. Helleh, mereka akan tidak berkutik karena sudah masuk ke dalam faktor penilaian prestasi kerja. Jadi selain dapat efisien dan efektif, faktor learning& development juga harus dapat peningkatan. Ini sering lupa lho… Kalo enggak BSCnya gak jadi seimbang doong ( note : 4 pilar BSC : finansial, customer service, internal process dan learning and development )
Jadi demikianlah saya bercerita dengan teman saya sang seorang HR manager tersebut. Simpel sekali kelihatannya, tetapi saya haqqul yagin bahwa pengelolaan real/operasionalisasinya perlu tenaga extra keras dan istiqamah dari Manajemen dan pak HR Manager CS. Bisalah kalian ambil sertifikasi dari dunamis consulting tentang 4 discipline for Execution ( 4 DXs ). Ini disarikan dari bukunya Om Covey : from Habits to Greatness. Juga belajar ESQ dari mas Ary Ginanjar…..
Majulah pengembangan SDM di jawa barat..
Cibeber, 14 Mei 2010
Read Full Post »