Saya menemukan kesenangan ketika dapat menulis apa yang saya rasakan….
Setelah beberapa kali menuliskan pikiran-pikiran saya yang masih dangkal dan tidak ada isinya, saya menemukan lagi kesenangan untuk menulis. Saya mulai menermukan bahwa menulis itu bagaikan menari dengan kata-kata. Memang benar, ketika jaman SMA dulu saya diajari menari ( and we hated it so much..:)) kami diajari merangkai gerakan-gerakan yang sebenarnya simple, tetapi dengan urutan yang syahdu,tertib maka dalam setiap repertoar tari selalu tercipta pesan dari sang author tari.
Begitu juga ketika saya menulis, saya menemukan keindahan kata yang saya rangkai sendiri yang menurut saya adalah indah ( narsis mode on ). Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat berurutan berpadu menjadi paragraph dan paragrap seperti sebuah orkestra akan bernyanyi bersama menyampaikan sebuah soneta.. hehehehe…malah ikut rombongan Bang Roma deh.
Tetapi yang terpenting adalah saya bisa memindahkan memory yang ada di hardisk alamiah saya agar tidak terlalu overload. Tulisan ini memang saya akui mau jauh dari terstruktur, dan lebih cenderung menulis tanpa arah yang pasti. But, finally the train is always back home to his station.. ya, someday and somehow tulisan saya akan lebih bermutu lagi.
Dan dengan kesenangan baru ini saya sudah hilang passionnya pada yang namanya microblogging. Entah itu tuitter, fesbuk dan sebagainya. kita mengupload status : menunggu anak berenang ( hehehe ada teman yang memposting itu.. salute to her:)) dan dikomentari oleh rekan-rekannya yg lain.
Lalu ada juga teman yang memposting : lagi makan pecel lele… so what gitu?..
Mungkin ada pergeseran budaya instan yang dilihat sebagai peluang oleh developer microblog. Dan para pembuat microblog macam twitter, fesbuk, plurk, dll sudah menjelma menjadi taipan baru karena microblognya diakses oleh jutaan orang. Ada demand yang melimpah sehinga supply juga akan menjadi indah. Tapi saya juga akui bahwa microblog menjadi sangat powerfull untuk people power movement. Inget to kasus Bibit -Chandra, gerakan anti bayar pajak, bahkan sekarang grup pendukung ex PM Thaksin di negara gajah putih sono juga memakai social network untuk melancarkan gerakanyya.
Anyway, itulah dunia dan saya memilih untuk keluar dari mainstream yang ada. Salahsatu manifestasinya adalah saya menulis blog. Semoga saya akan dapat menulis blog selamanya dan semakin bagus blognya.
Salam……
Cimahi, late nite April 14th
Tinggalkan komentar